Simulasi KPR

Jumat, 26 Desember 2014

Job Creator Vs Job Seeker




            Job Creator ( pencipta kerja ) atau disebut juga pengusaha adalah orang yang menciptakan lapangan pekerjaan, setiap orang atau perseorangan (orang pribadi) atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan.
v  Keuntungan menjadi pengusaha
-          Untuk memnciptakan lapangan pekerjaan
-          Untuk mengurangi pengangguran
-          Untuk mensejahterakan bangsa Indonesia

Dahulu pengusaha adalah pekerjaan yang masih diragukan keberadaanya namun begitu sekarang banyak berita tentang pengusaha yang sukses mulai dari kalangan muda hingga dewasa, maka banyak juga yang mencoba dan bahkan berani keluar dari pekerjaanya sebagai karyawan untuk menjadi pengusaha tanpa mereka berfikir terlebih dahulu tentang apa yang menyebabkan pengusaha-pengusaha sebelumnya sukses. Lalu, mereka memulai bisnis dengan modal uang pinjaman melalui kredit bank, atau pinjam kepada teman dan mereka lupa kepada tuhanya, mereka lupa siapa mereka, dan mereka pun tidak tahu apa itu pengusaha. Do’a saudara, do’a yang menjadi modal kita. Allah SWT sudah mengatakan bahwa Ia (Allah) itu dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Tentunya menjadi seorang pengusaha bukan niat karena ingin kaya tetapi niat karena Tuhan.
“Dan apabila hamba-hamba ku bertanya kepada (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku, dan beriman kepada Ku agar mereka memperoleh kebenaran” (QS. Al-baqarah: 186)
v  Kapan kita akan sukses atau kaya karena usaha kita? Saya khawatir bukan pada saat Anda jatuh bangkrut atau gagal melainkan ketika Anda sukses dan Anda pun lupa dengan Allah (Tuhan) dan orang lain yang membutuhkan, tentu nya ini disebabkan oleh niat hati yang kurang tepat.
Saudara, tahukah Anda perbedaan computer dengan manusia? kita tahu kalau komputer itu diciptakan oleh manusia. Tetapi, kenapa selalu komputer yang menciptakan hasil lebih bagus dari manusia? alasanya, karena komputer mempunyai tombol ENTER. Jadi, langsung Action, langsung Execution. Manusia, kita tidak mempunyai tombol Enter melainkan tombol ENTAR. Jika ada suatu masalah, peluang, hal baru, manusia selalu berfikir dan berkata Entar. Makanya, tidak langsung Action dan Execution.
Ippho Santosa berpendapat, untuk menyikapi kemalasan ini, maka perlulah ditanamkan keberanian dan kegigihan.
  • Keberanian untuk action
  • Kegigihan untuk terus action.
Tidak dapat dipungkiri, bicara soal action, kadang kita diselimuti ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan. Ngomong-ngomong mana sih yang lebih menakutkan dan lebih mematikan, menurut Anda ?
  • Reaktor nuklir atau sinar matahari ?
  • Perang, pembunuhan, atau bunuh diri ?
  • Harimau, beruang, ular, hiu, atau kijang ?
Kalau jawaban Anda reactor nuklir, maka Anda salah! Karena kebocoran terbesar reactor nuklir terjadi di Chernobly, Ukraina, pada tahun 1986. Dan itu ‘hanya’ menyebabkan kematian kurang dari 100 jiwa hingga tahun 2006. Sementara, kanker kulit akibat sinar matahari menyebabkan kematian sekitar 8.000 jiwa setiap tahunya.
Kalau jawaban Anda perang atau pembunuhan, sekali lagi Anda salah! Karena bunuh diri dua kali lebih banyak terjadi daripada pembunuhan. Kalau jawaban Anda ular atau hiu, lagi-lagi Anda salah! Karena kijang tujuh kali lebih banyak menyebabkan kematian manusia. Begitulah, kadang kedewasaan membuat kita memusingkan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan. Beda dengan balita. Mereka malah berani action. padahal, modalnya cuma dua, yaitu ketidaktahuan dan keingintahuan. Tentu saja, demi menjadi seorang pemenang, Anda perlu melakukan perhitungan-perhitungan. Tapi, mbok ya sekadarnya saja. Sebabnya, perhitungan yang berlebihan akan:
  • Mendorong Anda melakukan pembenaran-pembenaran atas kelemahan-kelemahan Anda.
  • Memupuk ketakutan dan memangkas keberanian.
  • Membuang waktu dan menunda action.
Yah, teruslah mengetuk, maka pintu akan dibukakan. Dan di atas segalanya, Yang Maha Kuasa juga sangat mendesak kita untuk menjadi orang yang berani dan gigih. (Ippho Santosa, 2012).
v  Dimana letak kesuksesan kita dalam usaha? orang tua, saudara, dan keluarga.
Itu lah dimana kita bisa memulai untuk meraih kesuksesan, bukan justru kita menyembunyikan hal baik yang akan kita lakukan dan memberitahu orang tua atau sanak keluarga ketika hal baik yang kita lakukan itu berjalan dan sukses. Itu pun kalau sukses, namun jika tidak bagaimana? apa orang tua dan keluarga tidak akan pernah kita beritahu, karna keinginan kita untuk mandiri tanpa campur tangan orang tua atau Anda ingin memberi kejutan dengan tidak memberitahu mereka, salah, Anda salah. Ada kisah tentang kematian anak yang tertunda karna orang tua.
Diceritakan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, bahwa pada zaman Rasullulah ada anak muda yang sekarat. Sakaratul maut itu terus ia rasakan dan ajalnya pun tak kunjung tiba. Lalu, ada seorang penduduk yang membertitahu Rasul dan menanyakan solusinya. Rasul pun bertanya,‘apa anak itu masih memiliki ibu ?’ lalu, dijawab, ‘masih, ia masih mempunyai ibu wahai Rasul’ dan Rasul menyuruh agar seorang penduduk itu bertanya kepada ibu dari anak tersebut, apakah ibu itu ridho anak nya meninggal? dan ternyata ibu itu menjawab, tidak.Sang ibu masih kesal terhadap anak nya dan tidak ridho jika anak nya meninggal. Lalu, Rasul pun menyuruh penduduk dikota itu untuk membakar jasad anak tersebut, namun ketika sang ibu mengetahui kabar itu, ia pun segera memberitahu Rasul bahwa ia ikhlas dan ridho jika anak nya meninggal sekarang dengan cara yang lebih baik. Dan akhirnya anak itu pun meninggal setelah mendapatkan maaf dan ridho dari ibu nya. Subhanaullah, Saudara, jika Anda ingin sukses dalam hal kebaikan apapun, maka buatlah orang tua bahagia, minta restu dari orang tua. Ridho orang tua itu akan mengantarkan Anda menuju tempat dimana Allah sudah menyiapkanya untuk Anda.
v  Siapa yang bisa jadi pengusaha ? semua, semua bisa jadi pengusaha termasuk Anda, Saudara.
8 Prinsip Pengusaha :
  • Aamanna, yakin hanya Allah yang berkehendak. Inilah titik zero yang justru jadi pelipat ganda kekuatan kita.
  • faghfirlana, minta ampun kepada Allah SWT atas dosa  masa lalu yang kerap jadi penghalang pertolongan-Nya.
  • Waqina ‘azabannaar, jaga diri dari neraka. Inilah prinsip yang membangun komitmen selalu bersih.
  • Ash-Shobiriina. Sabar. Baik dalam amaliyah, menahan diri dari maksiat & mengelola nafsu.
  • Ash-Shodiqiina. Lurus dan jujur dalam hati, pikiran maupun tindakan.
  • Al-Qonitiina. Taat selalu. Perintah Allah adalah prioritas di atas segala aktivitas.
  • Al-Munfiqiina. menafkahkan harta di jalan Allah. Baik lapang maupun sempit
  • mustaghfiriina bil ashhaar, beristighfar di waktu sahur, berdiri hidupkan malam dengan tahajud.
(ustad. Yusuf Mansur, 2012)
Terapkan delapan prinsip ini dan Insya Allah, Anda akan sukses dalam segala hal kebaikan.
v  Kenapa harus jadi pengusaha? ini adalah salah satu hadist dha’if dan karna keberadaanya yang lemah maka masih diragukan.
تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan.”
Berikut ini adalah beberapa hadist yang bisa memotivasi pengusaha.
  • الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang,” (Muttafaqun ‘alaih)
  • أَطْيَبُ الْكَسْبِ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar, Ath-Thabrani dan selainnya, dari Ibnu ‘Umar, Rafi’ bin Khudaij, Abu Burdah bin Niyar dan selainnya). Wallahu a’lam
v  Bagaimana kita bisa jadi pengusaha? kita harus memenuhi beberapa bab tentang “how to be entrepreneur”.
Awali dengan modal do’a, jangan katakan kalau usaha tidak bisa dibangun kalau tidak ada modal uang. Kita berdoa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dan petunjuk, maka pada saat nya nanti Allah akan memberikan kita modal berupa uang atau pun kerjasama, karena manusia juga adalah perantara pertolongan Allah untuk kita. Inti nya modal yang harus kita punya yaitu seperti Rasullulah Nabi Muhammad SAW. Yaitu, Al-amin dan Al-shiddiq. Kita dapat dipercaya, jujur, tanggung jawab, serta cerdas. Modal yang lainya pun akan menyusul, seperti rekan kerja dan uang. Lalu? in syaa Allah SUKSES!
 Entrepreneur
Sedangkan Job Seeker merupakan Orang yang belum mendapatkan pekerjaan atau sudah memiliki pekerjaan dan berusaha mencari pekerjaan sesuai dengan minat, background pendidikan, maupun dengan bakat kemampuan yang dimiliki dengan cara mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai perusahaan yang diminati maupun meminta informasi maupun bantuan kolega yang dimiliki. Tidaklah mudah mencari pekerjaan yang sesuai dan diinginkan, banyak perusahaan yang mempertimbangkan kemampuan para si pencari kerja dari penampilan.
Kesimpulan
Janganlah kita melupakan Allah yang memiliki segala nya, semua bisa jadi pengusaha. Hanya bagaimana cara nya kita berusaha untuk menjadi seorang pengusaha yang handal, beriman, dan sukses. Kita boleh belajar ilmu pemasaran atau ilmu bisnis namun jangan lupakan pedoman dasar kita sebagai umat Muslim yaitu, Al-Qur’an. Semua ada dalam Al-Qur’an yang sudah Allah jelaskan. Kita bisa membaca buku bisnis yang ditulis oleh manusia berjam-jam lamanya, namun sangat susah bagi kita untuk membaca Al-Qur’an. Padahal sudah dijelaskan oleh Allah segala macam ilmu yang ada di dunia ini adalah dari Al-Qur’an. Jangan hanya mengandalkan diri sendiri, namun dekat kan diri kepada Allah dan orang tua maka itu akan menjadi modal yang baik dan besar, karna beruntunglah mereka yang masih mempunyai orang tua di dunia ini. So ingin menjadi Job Creator ataupun menjadi Job Seeker tentukan pilihan anda.
Sumber : http://students.telkomuniversity.ac.id/2014/09/11/students-journalism-semua-bisa-jadi-pengusaha/

Tugas 1



Saya adalah 2 dari 3 bersaudara, dan kedua saudara saya semua perempuan, kakak saya sudah bersuami dan memiliki 2 orang anak, saya mahasiswi tingkat akhir yang mempunyai pandangan luas kedepan tentang masa depan, dan adik saya mahasiswi semester 1 di universitas yang sama. dari ketiga perempuan ini masing-masing mempunyai karakter yang berbeda, kakak saya adalah seorang  wiraswasta yang berbisnis perdagangan sebagai andalanya. Perkenalkan nama saya Casmiatun mahasiswi semester 7 di Universitas swasta terkemuka di daerah Depok. Saya adalah pribadi yang jujur, pekerja keras, dan mandiri disisi lain saya bersifat sensitif, pemalu, moodly, dan gampang bosen. Dari keterangan yang sempat saya singgung diatas memang tujuan saya menuntut ilmu adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, mempunyai ruang dan posisi disalah satu perusahaan. Namun saya bukanlah seseorang yang berpengalaman tentang hal ini, tetapi tidak ada yang mustahil didunia ini semua tergantung usaha dan keuletan dari masing-masing personal, dan saya yakin dengan tekat yang sudah saya bangun dan berpondasi ilmu, keinginan dan cita-cita saya Bismillah akan tercapai.
Jalan menuju sukses tidaklah semudah membalikan telapak tangan, banyak tantangan, jalan terjal dan kerikil tajam yang bersiap sebagai penghalang. Mencapai nilai yang diinginkan pun adalah salah satu bagian dari sukses, banyak usaha melalui ujian mandiri dan itupun tidak mudah. Sempat saya bertanya-tanya, kemampuan saya sama dengan mereka, tetapi kenapa mereka justru lebih baik dari saya, jawabanya adalah faktor keberuntungan. Bicara soal faktor keberuntungan banyak orang mengatakan “Orang pinter kalah sama Orang bejo” jika dipikir secara logis “orang pintar yang tidak mempunyai peluang dan tidak mempunyai banyak relasi sedangkan orang bejo yang mempunyai peluang dan banyak relasi bisnis” terkadang Allah menguji seberapa besar kemampuan dan usahanya dan Allah pun akan memperhitungkan lelahnya, intinya mempelajari ilmu Ikhlas itu susah. Namun saya yakin dan percaya dibalik kegagalan, usaha dan lelah rencana Allah itu lebih indah, Ia hanya menguji dan membekali pengalaman untuk menopang dan menyongsong masa depan yang lebih cerah. Jangan putus asa dan menyerah teruslah mencoba, banyak belajar dari pengalaman-pengalaman orang hebat diluar sana, seperti pemilik resto KFC beribu-ribu kegagalan dan sempat mencoba bisnis lain, ia tak pantang menyerah dan kinipun resto ini memperoleh hasil yang memuaskan yaitu menjadi resto yang mendunia.
Sebagai motifasi untuk membangkitkan semangat dalam diri kekuatan saya adalah dari kedua orangtua, mereka menamamkan saya menjadi sebuah pohon kecil yang awalnya sebuah benih mereka tanam dan mereka rawat hingga kini menjadi pohon dewasa yang siap mereka lepas menghadapi terpaan angin. Mereka punya mimpi dan keinginan agar saya menjadi orang yang lebih dari mereka, tidak ada seorangpun yang menginginkan anaknya mengalami hal yang sama ketika mereka seusia kita, tujuan mereka membekali ilmu dan pendidikan adalah untuk menjadikan kehidupannya lebih baik dari mereka. Tetapi terkadang kita tak sadar tentang hal itu, melalaikan waktu hingga menjadi masa lalu kemudian menyesali “manusiawi”. Tak perlu menyesali harusnya, cara membenahi adalah bertindaklah!!.
Kesalahan saya adalah ketika saya mengabaikan peluang karna takut dengan hal baru, lingkungan kerja, yang seolah-olah itu momok yang menakutkan ketika terjun di tengah-tengah lingkungan banyak orang sukses. Karena menurut saya dunia pendidikan itu berbeda dengan dunia kerja, ketika kita mengaplikasikan langsung ilmu yang kita peroleh dilingkunang pendidikan lalu kemudian mempraktekan langsung di lingkungan kerja, bersaing dan saling menjatuhkan. Saya menyimpulkan hal demikian karena saya banyak termotifasi dengan teman-teman saya yang lebih dulu bekerja. Kesalahan yang fatal sebenarnya, anggaplah lingkungan kerja itu sebagai lingkungan yang menghasilkan uang dan secara tidak langsung kita memberi support ke diri kita sendiri untuk segera terjun ke dunia kerja dan semangat bekerja. Karena apabila perasaan seperti ini berlanjut akan menjadi ancaman kedepan untuk takut mencoba, tidak bisa bersosialisasi dengan hal baru, tentunya akan tetap menjadi pohon kecil yang tidak menghasilkan buah. Pernah terfikir dalam benak saya untuk menjadi seorang wirausaha tetapi menjadi seorang wirausaha paling tidak membutuhkan banyak modal maka dari itu perlu pengalaman dunia kerja terlebih dulu untuk memahami lingkungan berbisnis yang baik dan menguntungkan.
Di dalam berbisnis menjadi seorang wirausaha contohnya makanan, tentunya manciptakan makanan yang berbeda dari yang lain dan harus memperhatikan kualitas, kreatif dan inofatif agar konsumen tertarik dengan barang yang kita tawarkan. Disamping itu kita juga harus memperhatikan pesaing yang ada lokasi bisnis, barang yang kita tawarkan harus tepat sasaran.

Minggu, 21 Desember 2014

Tugas 3




Audit kecurangan, dalam laporan keuangan oleh auditor ditangani dengan menetapkan prosedur audit dengan salah satunya mengharuskan konfirmasi piutang dan observasi atas persedian fisik ditambah dengan pedoman mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan.
Sarbanes-oxley tahun 2002 dan AICPA mengembangkan standar auditing yang berhubungan dengan penilaian resiko kecurangan pendeteksinya.
Kecurangan merupakan upaya penipuan yang disengaja untuk mengambil harta pihak lain. Ada dua macam tindakan utama yaitu kecurangan pelaporan keuangan dan penyalahgunaan aktiva. kecurangan pelaporan keuangan adalah pengungkapan yang disengaja dengan tujuan menipu para pemakai laporan keuangan. 
Kebanyakan kasus kecurangan pelaporan keuangan yaitu melibatkan melebihkan laba/keuntungan dan aktiva dengan mengabaikan kewajiban dan beban.
 Perusahaan mungkin saja merendahkan laba yang tinggi untuk membuat cadangan laba atau “ cookie jar reserve” digunakan untuk memperbesar laba diperiode yang akan datang. Pratik semacam ini disebut juga (earning management) atau peraturan laba dan (income smoothing) atau perataan laba. Peraturan laba (earning management)  yaitu tindakan management dengan sengaja melebih sajikan untuk tujuan laba. Perataan laba (income smoothing) yaitu pendapatan dan beban ditukar-tukar diantara periode-periode untuk mengurangi fluktuasi laba. Penyalahgunaan aktiva (misappropriation) kecurangan melibatkan pencurian aktiva perusahaan. Pencurian yang tidak material terhadap laporan keuangan sering kali menkhawatirkan management karena pencurian bernilai sedikit lama-kelamaan menjadi bukit seiring waktu berjalan. Penyalah guanaan biasanya dilakukan oleh tingkat hirarki perusahaan yang rendah seperti pegawai maupun pihak luar yang dilakukan oleh pelanggan dan pemasok.
Survei dari Association of certirfild fraud examiners menemukan kerugian yang diakibatkan oleh management lebih dari tiga kali lebih besar  dari pada yang dilakukan pegawai karena management memiliki kewenangan dan kendali lebih besar atas aktiva perusahaan.



Kondisi – kondisi penyebab kecurangan 
          Tiga kondisi penyebab kecurangan dari kecurangan pelaporan keuangan dan penyalah gunaan aktiva menurut SAS 99 ( AU316) yang di sebut fraud triangle / Segitiga kecurangan.


















Fraud Triangle
Faktor resiko untuk kecurangan pelaporan keuangan
Faktor resiko penyalah gunaan Aktiva
Insentif / Tekanan

-  Stabilitasi keuangan atau profitabilitas teranacam oleh kondisi ekonomi,industri dan persaingan
 Contoh : penurunan permintaan    pelanggan yang signifikan
-  Kewajiban keuangan pribadi menciptakan tekanan
- Hubungan buruk antara management dan pegawai
Kesempatan

- Estimasi akuntansi yang signifikan
- Ketidak efektipan komite audit dalam mengawasi pelaporan keuangan
-  Staf akuntansi, IT yang sering berganti atau tidak efektif
-  Adanya jumlah kas yang besar ditangan atau ditempat kasir
-  Pengdalian internal yang tidak memadai
Sikap / Rasionalisasi

-  Komunikasi yang tidak tepat
-  Sejarah pelanggaran hukum securitas
- Kebiasaan management membuat peramalan
-  Meremehkan pengendalian internal
-  Meremehkan pemantaun

Fraud atau kecurangan dalam akuntansi merupakan penyimpangan dari Prosedur Akuntansi yang benar. Jika Prosedur akuntansi diterapkan dengan benar maka informasi akuntansi yang dihasilkan akan sangat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari proses akuntansi dari suatu entity sangatlah penting, dimana informasi ini menjadi pertimbangan terhadap program atau kebijakan entiti tersebut untuk mencapai tujuannya. 
Selain itu informasi akuntansi yang benar juga dapat berfungsi untuk mengetahui gambaran keuangan atau keadaan suatu entity atau perusahaan. Bagaimanakah jika Informasi Akuntansi yang dihasilkan tidak sesuai dengan prosedur akuntansi yang benar atau terkandung kecurangan (Fraud)?
Berikut Ini akan dijelaskan bentuk kecurangan akuntansi yang pernah dipraktikan perusahaan-perusahaan besar didunia dan pihak-pihak tertentu, diantaranya :

1. WorldCom
Perusahaan  telekomunikasi  terbesar  kedua  di Amerika  Serikat, mengakui  telah  Melakukan  skandal  akuntansi  yang  menyebabkan  perdagangan sahamnya  di  bursa  NASDAQ  terhenti.  Beberapa  minggu  kemudian,  WorldCom menyatakan diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja perusahaan dengan  cara memalsukan milyaran  bisnis  rutin  sebagai belanja modal,  sehingga  labanya  overstated  sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari $400  juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya  waktu,  Bernard  Ebbers,  untuk  menutupi  kerugian  perdagangan  pribadinya. Ironisnya  meski  di  dakwa  telah  melakukan  pemalsuan,  konspirasi  dan  laporan keuangan  yang  salah,  mantan  CEO WorldCom  tersebut  mengaku  tidak  bersalah (Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).

2. Enron Corp
Perusahaan  terbesar ke  tujuh di AS yang   bergerak di bidang industri  energi,  para manajernya  memanipulasi  angka  yang menjadi  dasar  untuk memperoleh kompensasi moneter yang   besar. Praktik kecurangan yang dilakukan antara  lain  yaitu di Divisi Pelayanan Energi,  para  eksekutif melebih-lebihkan nilai kontrak  yang  dihasilkan  dari  estimasi  internal.  Pada  proyek  perdagangan  luar negerinya  misal  di  India  dan  Brasil,  para  eksekutif  membukukan  laba  yang mencurigakan.  Strategi  yang  salah,  investasi  yang  buruk  dan  pengendalian keuangan  yang  lemah  menimbulkan  ketimpangan  neraca  yang  sangat  besar  dan harga  saham  yang dilebih-lebihkan. Akibatnya  ribuan  orang  kehilangan  pekerjaan dan  kerugian pasar milyaran dollar pada nilai pasar (Schwartz, 2001; Mclean, 2001). Kasus  ini  diperparah  dengan  praktik  akuntansi  yang  meragukan  dan  tidak independennya  audit  yang  dilakukan  oleh  Kantor  Akuntan  Publik  (KAP)  Arthur Andersen  terhadap  Enron.  Arthur  Anderson,  yang  sebelumnya  merupakan  salah satu  “The big  six”  tidak hanya melakukan memanipulasi  laporan keuangan Enron tetapi  juga  telah  melakukan  tindakan  yang  tidak  etis  dengan  menghancurkan dokumen-dokumen  penting  yang  berkaitan  dengan  kasus  Enron.  Independensi sebagai  auditor  terpengaruh  dengan  banyaknya  mantan  pejabat  dan  senior  KAP Arthur Andersen yang bekerja dalam department akuntansi Enron Corp. Baik Enron maupun  Anderson,  dua  raksasa  industri  di  bidangnya,  sama-sama  kolaps  dan menorehkan sejarah kelam dalam praktik akuntansi. 

3. Indonesia
Kasus skandal akuntansi bukanlah hal yang baru.  Salah satu kasus yang ramai  diberitakan  adalah  keterlibatan  10  KAP  di  Indonesia  dalam  praktik kecurangan  Keuangan.  KAP-KAP  tersebut  ditunjuk  untuk  mengaudit    37  bank sebelum  terjadinya  krisis  keuangan pada  tahun  1997. Hasil  audit mengungkapkan bahwa  laporan Keuangan bank-bank  tersebut  sehat. Saat krisis menerpa  Indonesia, bank-bank tersebut kolaps karena kinerja keuangannya sangat buruk. Ternyata baru terungkap dalam  investigasi yang dilakukan pemerintah bahwa KAP-KAP  tersebut terlibat  dalam  praktik  kecurangan  akuntansi.  10  KAP  yang  dituduh  melakukan praktik  kecurangan  akuntansi  adalah  Hans  Tuanakotta  and  Mustofa  (Deloitte Touche  Tohmatsu's  affiliate),  Johan Malonda  and  Partners  (NEXIA  International's affiliate),  Hendrawinata  and  Partners  (Grant  Thornton  International's  affiliate), Prasetyo  Utomo  and  Partners  (Arthur  Andersen's  affiliate),  RB  Tanubrata  and Partners, Salaki and Salaki, Andi Iskandar and Partners, Hadi Sutanto (menyatakantidak  bersalah),  S. Darmawan  and Partners, Robert Yogi  and Partners. Pemerintahpada waktu  itu  hanya melakukan  teguran  tetapin  tidak  ada  sanksi.  Satu-satunya badan  yang  berhak  untuk  menjatuhkan  sanksi  adalah  BP2AP  (Badan  Peradilan Profesi Akuntan Publik) yaitu  lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh  Ikatan Akuntan  Indonesa  (IAI).  Setelah  melalui  investigasi  BP2AP  menjatuhkan  sanksi terhadap KAP-KAP tersebut, akan tetapi sanksi yang dijatuhkan terlalu ringan yaitu BP2AP  hanya  melarang  3  KAP  melakukan  audit  terhadap  klien  dari  bank-bank, sementara 7 KAP yang lain bebas (Suryana, 2002).

Contoh Kasus Fraud Auditor 
Pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), kecurangan (fraud) dalam pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat memberikan konsekuensi negatif yang signifikan terhadap para investor dan eksekutif.
Penelitian COSO tersebut, dengan menelaah tuduhan kecurangan laporan keuangan yang diselidiki oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dalam kurun waktu sepuluh tahun antara tahun 1998 – 2007, menemukan fakta bahwa berita dugaan kecurangan telah mengakibatkan penurunan abnormal harga saham rata-rata 16,7% dalam dua hari setelah diumumkan. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan seringkali mengalami kebangkrutan, delisting dari bursa efek, atau harus menjual aset, dan sembilan dari sepuluh kasus-kasus SEC tersebut menyebutkan CEO dan/atau CFO perusahaan yang bersangkutan diduga terlibat dalam kecurangan.
Chairman COSO, David Landsittel, mengatakan bahwa analisis mendalam dalam penelitian tersebut terkait tentang sifat, jangkauan, dan karakteristik dari kecurangan pelaporan keuangan memberikan pemahaman yang sangat membantu tentang isu-isu baru dan berkelanjutan yang perlu segera ditangani. ”Semua pihak yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan harus terus berfokus pada cara-cara untuk mencegah, menghalangi, dan mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan,” kata Landsittel. ”COSO berencana untuk mensponsori penelitian lanjutan mengenai kecurangan pelaporan keuangan, serta pengembangan lebih lanjut pedoman pengendalian internal, untuk membantu pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan.”
Penelitian COSO di atas menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan yang diselidiki oleh SEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
· Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaan memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.
· Median kecurangan adalah $12,1 juta . Lebih dari 30 kasus dengan masing-masing kasus melibatkan jumlah lebih dari $500 juta.
· SEC menyebutkan CEO dan/atau CFO terindikasi terlibat pada 89% dari kasus kecurangan. Dalam waktu dua tahun penyelesaian penyelidikan SEC, sekitar 20% dari para CEO / CFO berlanjut pada dakwaan serta lebih dari 60% di antaranya divonis bersalah.
· Kecurangan mengenai pendapatan tercatat lebih 60% dari kasus.
· Banyak karakteristik yang biasanya menjadi pengamatan umum dewan direktur dan komite audit, seperti: ukuran, frekuensi rapat, komposisi, serta pengalaman, tidak berbeda secara signifikan antara perusahaan yang terlibat kecurangan dengan yang tidak. Upaya-upaya pengaturan tata kelola perusahaan terbaru tampaknya telah mengurangi variasi dalam karakteristik terkait dewan direktur yang diamati.
· Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
· Berita awal dalam media massa mengenai dugaan adanya kecurangan mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham rata-rata sebesar 16,7 persen untuk perusahaan yang terlibat kecurangan, dalam dua hari setelah pengumuman.
· Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
· Perusahaan yang terlibat dalam kecurangan sering mengalami kebangkrutan, delisting dari bursa efek, atau melakukan penjualan aset yang material dengan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak terlibat kecurangan.

Penelitian COSO dilakukan oleh empat profesor akuntansi: Mark S. Beasley dari North Carolina State University, Joseph V. Carcello dari University of Tennessee, Dana R. Hermanson dari Kennesaw State University, dan Terry L. Neal dari University of Tennessee. Penelitian ini meng-update penelitian COSO sejenis sebelumnya diterbitkan pada tahun 1999, untuk kasus-kasus kecurangan pelaporan keuangan dekade 1987-1997.
Profesor Beasley, yang juga merupakan anggota dewan COSO, mencatat bahwa penelitian tambahan diperlukan untuk lebih memahami perbedaan dalam proses seputar dewan direksi dan komite audit. ”Kita perlu untuk menentukan apakah ada proses tertentu berkaitan dengan dewan direksi yang dapat memperkuat pengawasan mereka terhadap risiko-risiko yang mempengaruhi laporan keuangan,” katanya. ”Selain itu, mengingat jumlah kecurangan diperiksa dalam penelitian ini terbatas dan terkait dengan jangka waktu setelah penerbitan Sarbanes-Oxley Act of 2002 termasuk implementasi Seksi 404, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum dapat diambil kesimpulan tentang dampak SOX tersebut dalam mengurangi kecurangan pelaporan keuangan.” 

Contoh Kasus Korupsi dan Fraud : Penjualan dan Persediaan 
Seorang direktur penjualan dari sebuah perusahaan produk elektronik tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya ketika ditanyakan mengenai
adanya keanehan dalam data-data penjualan.
Setelah dilakukan investigasi, ternyata mantan direktur tersebut terlibat dalam proses penjualan yang ternyata palsu. Modus pola fraud dilakukan dengan:
Ø Kuitansi penjualan atas nama pembeli tertentu dibuat 
Ø Tagihan palsu dikeluarkan
Ø Barang persediaan dikeluarkan dari gudang penyimpanan seolah-olah akan dikirimkan ke pembeli (barang tersebut kemudian dijual sendiri oleh direktur keuangan dan uangnya masuk ke kantong pribadi)
Ø Penjualan dicatat dalam sistem akuntansi dan beberapa waktu kemudian dihapuskan sebagai ‘non-inventory return credits’ atau retur penjualan non-persediaan.

Contoh Kasus Korupsi dan Fraud : Purchasing
Dalam satu kasus, seorang Direktur Keuangan di sebuah perusahaan mengajukan pengunduran diri secara mendadak, karena alasan pribadi. Karena curiga, perusahaan kemudian melakukan pemeriksaan (review) adakah hal-hal yang dilakukan mantan direktur tersebut yang merugikan perusahaan. Dengan menggunakan program deteksi fraud otomatis (automated fraud detection program) diketahui bahwa data-data supplier (supplier master files) mengalami perubahan. Terdapat beberapa nomor rekening (bank account) supplier yang diubah menjadi satu nomor rekening baru yang sama. Ditemukan juga beberapa transaksi yang sudah dilakukan pembayarannya ke nomor rekening baru tersebut. Setelah dilakukan prosedur investigasi, ternyata ditemukan bahwa nomor rekening baru itu milik direktur keuangan yang baru saja mengundurkan diri.

Kesimpulan:
Kecurangan akuntansi (Fraud) diatas menggambarkan  bagaimana para  akuntan tidak bertanggung jawab  telah melanggar prinsip dasar etika profesi, terutama integritas, objektivitas, dan perilaku profesional.  Akibat dari Kecurangan tersebut adalah kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar tersebut. Bagaimanakah cara mendeteksi kecurangan (Fraud) akuntansi? Pertanyaan ini akan dibahas dalam artikel berikutnya dalam blog akuntansi pendidik.


Sumber :
http://ellanardkeynes.blogspot.com/2013/01/fraud-atau-kecurangan-dalam-akuntansi.html